Pernah lihat video letusan gunung api di berita?. Kalau pernah tentu kalian sulit membayangkan bagaimana jika kalian sedang berada di lokasi tersebut.

Letusan atau erupsi gunung api tiap tempat itu berbeda-beda dikarenakan banyak faktor seperti posisi terbentuknya, kekentalan magma, tekanan di bawah gunung api dan kedalaman dapur magma.

Para ahli vulkanologi telah membagi kriteria jenis-jenis tipe letusan gunung api. Simak di bawah ini!.

1. Tipe Hawaiian
Dengan magma basaltis, maka lava yang dikeluarkan cenderung encer dan membentuk gunung perisai
2. Tipe Strombolian
Dikenal dengan letusannya yang mengeluarkan lava pijar, sering terdapat di tepi atau tengah benua.
3. Tipe Plinian
Erupsi yang sangat Eksplosif, material yang dikeluarkan berupa batu apung dalam jumlah besar, berasal dari magma yang bersifat andesitic sampai ryolitic.
4. Tipe Sub-Plinian
Erupsi eksplosif dari magma asam dari gunung api strato, tahap efusifnya menghasilkan kubah riolitik, letusan dari tipe ini kadang menghasilkan ignimbrit.
5. Tipe Ultra-Plinian
Erupsi yang sangat-sangat Eksplosif dan menghasilkan batu apung jauh lebih banyak dari tipe Plinian.
6. Tipe Vulkanian
Erupsi magmatis berkomposisi andesitis basaltic, umumnya melontarkan bom bom volkanik, material yang dilontarkan tidak semuanya berasal dari magma, sebagian dari fragmen batuan samping.
7. Tipe Freatoplinian dan Surtseyan
Erupsi yang terjadi pada pulau gunung api, gunung api bawah laut, atau gunung api yang mempunyai danau di kawahnya. Erupsi tipe ini terjadi karena Interaksi magma dengan air permukaan atau air tanah, jika bermagma asam maka tipe Freatoplinian, jika bermagma basa maka Tipe Surtseyan.
Tipe kekuatan letusan gunung api
Indonesia sendiri pernah mengalami erupsi tipe raksasa alias ultra plinian yaitu saat Krakatau 1883 dan Tambora 1815.