Halo pejuang OSN Provinsi, kali ini kita bahas soal simulasi OSP yang sudah dilakukan ya tadi pagi. Mudah-mudahan nanti soalnya mirip-mirip, atau mungkin bahkan ada yang sama.

Jangan lupa untuk selalu pantengin dan share blog guru geografi ke teman-teman lain di grup medsos kalian. Salam pejuang OSN!

1. Perhatikan gambar!. 

Gambar di atas menunjukkan fenomena beberapa siklon tropis yang terbentuk di BBS dekat Indonesia. Dari beberapa syarat tumbuhnya siklon tropis, salah satunya adalah suhu permukaan laut yang lebih dari 26,5 derajat C sampai kedalam 60 m di bawah MSL (Mean Sea Level). Syarat tersebut diperlukan supaya ...
a. terbentuk awan-awan stratus yang berada di atas perairan tersebut
b. suhu tersebut memungkinkan terjadinya penguapan yang banyak sehingga terbentuk perawanan kumulonimbus
c. penguapan besar terjadi yang menyebabkan awan nimbostratus banyak terbentuk
d. kedalaman 60 meter mempunyai pengaruh pada interaksi laut-atmosfer di dekat permukaan laut
e. agar terbentuk geser angin (wind shear) yang kuat di dekat permukaan laut

Kunci
Citra satelit di soal itu menunjukkan kondisi perawanan dan suhu di sekitarnya. Semakin merah makan suhu makin tinggi dan kondisi perawanan makin masif. Jadi suhu permukaan laut hangat itu akan memicu evaporasi lalu kondensasi dan nanti berkembanglah awan kumulonimbus raksasa yang sering melahirkan badai. Jadi opsi B yang betul. Coba baca lagi tentang siklon tropis di web BMKG berikut: Syarat Siklon Tropis

2. Berdasarkan gambar pada soal nomor 1, terlihat bahwa fenomena siklon tropis Seroja bergerak menuju perairan wilayah barat laut Australia dan kemudian meluruh lalu mati. Peluruhan dan kematian siklon tersebut disebabkan oleh ...
a. menurunnya jumlah uap air yang bertindak sebagai "bahan bakar" siklon tetap tumbuh karena melalui perairan yang mendingin semakin ke selatan.
b. semata-mata jauh dari pengaruh gaya coriolis
c. gaya gesek dengan muka laut makin kasar
d. wilayah barat laut Australia bukanlah merupakan wilayah pertumbuhan siklon
e. munculnya antisiklon di wilayah tersebut yang mengganggu siklon Seroja

Kunci
Ingat bahwa Indonesia itu masuk daerah doldrum atau tenang dimana tekanan udaranya lebih rendah dibanding subtropis dan sedang. Gaya Coriolis semakin bernilai nol jika di ekuator sehingga angin itu akan berbelok arah jika sudah mencapai batas ekuator di sekiar 23, 5 derajat LU/LS. Inilah yang menyebabkan tidak akan ada angin taifun, siklon melewati wilayah perairan Indonesia. 

Nah tapi di soal kan ditanya "kematian siklon". Ya itu karena bahan bakarnya sudah habis karena proses peluruhan tadi lewat hujan lebat ekstrim.

3. Pusat siklon adalah tekanan rendah dan meliputi area yang luas sedangkan dinding siklon merupakan kumpulan awan kumulonimbus masif. Dengan demikian maka hujan banyak terjadi di dinding pusat siklon dibadingkan dengan di pusat siklon itu sendiri. Mengingat hal ini maka banjir sering terjadi di wilayah yang dilewati siklon. Terkait hal ini, siklon tropis berpotensi besar untuk terbentuk di wilayah Indonesia yang memiliki wilayah laut yang cukup luas dengan suhu muka laut yang relatif hangat. Namun demikian pada kenyataannya, siklon tropis memiliki kemungkinan yang kecil untuk dapat terbentuk di Indonesia karena ...
a. parameter coriolis relatif besar
b. kecepatan angin relatif rendah
c. gaya coriolis di wilayah dekat ekuator relatif kecil
d. gaya sentrifugal di dekat ekuator relatif besar
e. gaya gravitasi di sekitar ekuator relatif besar

Kunci
Efek Coriolis semakin memiliki nilai nol jika dekat ekuator. Makanya daerah ekuator disebut daerah doldrum (tenang). Efek coriolis itu membelokan angin dari kutub ke arah samping. Cek gambar di bawah, ngerti ora son!.

4. Indonesia memiliki visi pengembangan pertanian untuk lumbung pangan dunia pada tahun 2024. Ketersediaan lahan pertanian yang ada saat ini masih terbatas di bagian-bagian wilayah padat penduduk dan cenderung terancam perubahan pemanfaatannya untuk sektor pembangunan yang lain. Potensi pengembangan lahan pertanian yang besar ada pada kawasan lahan basah yang saat ini relatif belum termanfaatkan untuk berbagai sektor pembangunan dan masih berpenduduk jarang. Pengembangan sektor pertanian pangan di kawasan lahan basah menghadapi beberapa ancaman keberlanjutan dalam hal pemanfaatannya. Faktor utama penyebab pengembangan sektor pertanian pangan di kawasan padat penduduk tidak lagi menjadi prioritas adalah ....
a. hanya akan cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri
b. luas lahan terbatas dan menghadapi konflik pemanfaatan
c. perlu teknologi intensifikasi pertanian berbiaya tinggi
d. lahan pertanian tersebar tak teratur dekat permukiman
e. kendala inefisiensi dalam hal penyediaan sarana produksi pertanian

Kunci
Pastinya kalau kawasan lahan padat seperti perkotaan itu ya luas lahan pertaniannya terbatas, lalu nanti sering ada potensi konflik pemanfaatan. Banyak mafia industri, perumahan dan lainnya yang berkepentingan menguasai lahan untuk mencari keuntungan.

5. Berdasarkan deskripsi pada nomor 4 terkait pertanian Indonesia, pengembangan pertanian di kawasan lahan basah akan menghadapi kendala yang nyata di masa depan berupa ....
a. intrusi air laut
b. pelepasan karbon
c. amblesan tanah gambut
d. genangan banjir
e. kebakaran hutan

Kunci
Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki luasan lahan basah cukup besar dan diperkirakan mencapai 30,3 juta ha. Lahan basah salah satunya adalah rawa, gambut dan mangrove. Nah pertanian di lahan basah contohnya gambut itu sering memicu kebakaran hutan. 

Lahan basah Indonesia telah mengalami kerusakan akibat bencana kebakaran yang disebabkan El Niño
dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada El Niño tahun 1997/98, kebakaran hutan pada lahan basah terjadi di atas areal seluas 2,1 juta hektar atau 18 persen dari total wilayah kebakaran hutan dan lahan di
Indonesia2. 

Seperti telah diduga, sebagian besar wilayah yang terbakar terjadi di tempat pembalakan atau di lahan basah yang dikeringkan, seperti yang terjadi di Sumatera Selatan. Namun hutan gambut seperti di daerah Mahakam Tengah dan Taman Nasional Berbak yang tidak banyak kegiatan pembalakan juga terbakar dikarenakan intervensi manusia (seperti perburuan kura-kura dan pembalakan) meningkat di dalam hutan. 

Dibandingkan dengan kebakaran di lahan kering, kebakaran di lahan basah cenderung mengakibatkan kerusakan lingkungan yang lebih parah pada tingkat regional dan global. Kebakaran tersebut telah
menjadi penyebab utama terjadinya kabut asap tahunan yang menyelimuti wilayah Asia Tenggara dan menimbulkan efek rumah kaca yang mempengaruhi pemanasan global.

Lanjut: Soal No 6-10