Dalam kajian wilayah ada istilah wilayah homogen atau seragam. Nah apa maksudnya dan seperti apa contohnya dalam kehidupan?. Kita coba bahas di postingan ini.

Konsep wilayah homogen adalah wilayah yang dilihat pada kenyataan bahwa faktor-faktor dominan pembentuk wilayah tersebut bersifat homogen alias seragam atau sama.

Sementara itu faktor yang tidak dominan mungkin saja beragam atau heterogen. Jadi konsep wilayah homogen ini lebih menekankan pada aspek kesamaan yang muncul pada unit wilayah. 

Mengapa terjadi homogenitas pada suatu wilayah?. Ini bisa disebabkan oleh faktor alamiah dan faktor artifisial atau buatan.

Contoh wilayah homogen itu adalah wilayah pesawahan misalnya. Coba kamu pandangi sawah di desa, pasti yang terlihat semuanya tanaman padi dengan warna hijau atau kuning pas panen. 

Atau coba lihat gambar peta di atas postingan, itu adalah pewilayahan di Amerika Serikat berdasarkan hasil pertaniannya. Warna sama menandakan wilayah dengan sentra hasi pertanian yang sama.

Faktor alamiah pembentuk wilayah mencakup kemampuan topografi dan kondisi iklim. Konsep ini telah dikemukakan luas dalam ilmu lingkungan. Contoh pembagian wilayah formal secara alamiah adalah pewilayahan zonasi iklim Junghuhn, fauna Indonesia atau iklim Koppen.

Sementara itu faktor artifisial wilayah homogen adalah suku, budaya, politik, perilaku sosial dan lainnya. Misalnya kita melihat pewilayahan suku bangsa di Indonesia, atau persepsi politik masyarakat.

Homogenitas wilayah pokonya melihat keseragaman aspek yang akan ditunjukkan dalam satu ruang wilayah. Faktornya tadi bisa memang alamiah ataupun buatan oleh manusia.

Wilayah homogen ini dibatasi berdasarkan keseragaman secara internal (internal uniform).Secara teori ekonomi, keserupaan dalam tingkat pendapatan per kapita merupakan kriteria yang lazim dipakai untuk menentukan kehomogenan (Adisasmita, 2005).

Adapun contoh wilayah homogen sebagai berikut:
a. Wilayah sentra penghasil buah naga di Kabupaten Banyuwangi yaitu Kecamatan Tegalsari, Kecamatan Bangorejo, dan Kecamatan Purworejo. 
b. Kawasan Pantura yang merupakan daerah penghasil udang terbesar di JawaTimur yang meliputi Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan,Probolinggo, Situbondo, dan Kawasan Timur Banyuwangi.
c. Daerah tambak di Jawa Timur yaitu Gresik, Lamongan, Tuban, Sidorjo.
d. Kota Blitar, dimana tiga kecamatan yang ada di Kota Blitar (Kecamatan Nglegok, Garum dan Gandusari) menjadi sentra penghasil tanaman manggis. (Sumber: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur).