Kota-kota di Indonesia semakin padat penduduk dikarenakan jumlah angka mobilitas penduduk semakin tinggi terutama di sektor pekerja.

Mobilitas para pekerja ini membuat kota-kota besar semakin padat penduduknya di siang hari namun ketika malam hari akan berkurang kembali.

Pola mobilitas para pekerja ini umumnya di bedakan menjadi dua tipe yaitu stayers dan movers. Perbedaannya adalah sebagai berikut.

1. Stayers
Stayers adalah tenaga kerja atau seseorang yang bekerja di lokasi yang sama dengan lokasi tempat tinggalnya. Menurut data statistik BPS, pekerja wanita memiliki kecenderungan untuk menjadi stayers.

Hal ini karena peran dan tugas wanita terbagi di rumah dengan di kantor sehingga ingin kerja dekat lokasi rumah. Dari tingkat pendidikannya, pekerja stayers kebanyakan lulusan di bawah SMA.

Para pekerja stayers ini lebih hemat waktu dan biaya transportasi karena faktor jarak yang pendek.
KRL Jabodetabek

2. Movers
Movers adalah tenaga kerja yang bekerja di lokasi berbeda dengan lokasi tempat tinggalnya. Para pekerja ini kebanyakan berasal dari lulusan SMA ke atas. Mereka setiap hari pergi dari rumah menuju tempat kerja yang lokasinya kadang jauh hingga puluhan kilometer. Kebanyakan memiliki rumah di daerah satelit atau penyangga kota inti. Ada dua jenis movers yaitu komuter dan sirkuler. 

a. Komuter adalah pelaku perjalanan bolak-balik dengan tujuan berkerja. Para pekerja ini kebanyakan berasal dari kalangan berpendidikan SMA ke atas dengan sektor pekerjaan utama yaitu perdagangan, jasa, akomodasi, industri, sosial dan perseorangan. Para pekerja komuter ini berangkat pagi hari atau subuh dengan berbagai moda mulai dari moda pribadi, ojek, KRL, atau bis. Sore hari mereka kembali setelah pulang kerja ke rumah masing-masing. Contohnya adalah pegawai kantoran pemerintah maupun swasta.

b. Sirkuler adalah pergerakan penduduk untuk tujuan tertentu terutama bekerja namun dalam durasi lebih dari 24 jam. Misalkan pergi pagi hari kemudian pulang besok harinya. Para pekerja sirkuler ini biasanya berstatus pekerja bebas dan punya usaha sendiri sehingga tidak perlu kerja harian terjadwal dan bolak balik seperti komuter. Contohnya adalah pekerja mandor bangunan, atau manajer restoran.

Pola mobilitas pekerja Indonesia didominasi stayers sekitar 91,9% sementara itu pola movers adalah 8,1%. Di kota besar seperti Jakarta, para pekerja komuter ini dimudahkan dengan berbagai sarana prasarana transportasi seperti ojek, KRL, MRT dan bussway.