Kolonialisme dan imperialisme identik dengan penjajahan bangsa barat terhadap negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia.

Sejarah penjajahan bangsa barat tidak lepas dari dimulainya era renaisans di Eropa Barat. Era renaisans adalah masa pencerahan kembali bangsa Eropa setelah era kegelapan atau dark age di abad pertengahan.

Kelahiran filsuf, seni, teknologi dan mesin-mesin lainnya membuat bangsa Eropa mulai berani membuka diri dan mencoba mencari sesuatu yang baru di wilayah luar Eropa.

Keingintahuan tentang daerah luar tersebut membawa bangsa Eropa membawa motif gold, glory, gospel dalam penjelajahannya.

Berikut ini kunci jawaban evaluasi Erlangga Sejarah Indonesia Kelas 11 bab 1, silahkan dipelajari dan jika ada kunci salah, maka tugas anda untuk mengoreksi sendiri. Budayakan literasi juga, jangan hanya percaya satu kunci jawaban. 

I. Pilihan Ganda
1.e 2.d 3.e 4.a 5.a 6.b 7.b 8.c 9.c 10.b 11.a 12.c 13.d 14.d 15.c 16.c 16.c 17.e 18.a 19.a 20.b 21.b 22.a 23.c 25.b 26.c 27.c 28.e 29.c 30.a 31.b 32.d 33.a 34.a 35.e 36.b 37.b 38.a 39.c 40.d

II. Sebab Akibat
1.B 2.A 3.A 4.A 5.C 6.A 7.A 8.E 9.A 10.A 11.D 12.E 13.A 14.A 15.C 16.D 17.D 18.A 19.A 20.E

III. Esai
1. Jalur Sutra bukanlah jalan dengan rute tunggal. Istilah ini merujuk pada jaringan rute yang digunakan oleh para pedagang selama lebih dari 1.500 tahun, sejak dinasti Han di Tiongkok membuka perdagangan pada 130 SM. sampai 1453 M, ketika Kekaisaran Ottoman menutup perdagangan dengan Barat. Ahli geografi dan penjelajah Jerman Ferdinand von Richthofen pertama kali menggunakan istilah ”jalan sutra” pada tahun 1877 M. untuk menggambarkan jalur barang yang dilalui dengan baik antara Eropa dan Asia Timur. Istilah ini juga berfungsi sebagai metafora untuk pertukaran barang dan ide antara budaya yang beragam. Meskipun jaringan perdagangan sering disebut sebagai Jalur Sutra, beberapa sejarawan lebih menyukai istilah Rute Sutra karena lebih mencerminkan banyak jalur yang diambil oleh para pedagang.

2. Bangsa Portugis mempelopori pelayaran samudera dengan motif gold (mencari kekayaan), glory (mencari kejayaan) dan gospel (menyebarkan agama).

3. Faktor yang melatarbelakangi dimulainya era pelayaran bangsa Eropa adalah:
- Jatuhnya Konstatinopel ke tangan Turki Ottoman, dimana Sultan Mehmed menutup akses Asia dan Eropa sehingga Eropa kekurangan pasokan bahan mentah. 
- Berkembangnya teknologi pelayaran terutama penemuan kapal karavel dan ilmu rasi bintang untuk menentukan arah.
- Berkembangnya paham merkantilisme yaitu teori ekonomi yang menyatakan kesejahteraan negara ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang dimiliki suatu negara.

4. Karena merkantilisme memuat filosofi mengumpulkan sumber daya sebanyak-banyaknya. Untuk mencapai tujuant ersebut negara-negara Eropa berupaya memonopoli jalur perdagangan penting di Eropa dengan praktik kolonialisme dan imperialisme.

5. Tiga tujuan VOC didirikan adalah:
a.. Menghilangkan persaingan yang akan merugikan para pedagang Belanda
b. Menyatukan tenaga untuk menghadapi saingan dari bangsa Portugis dan pedagang-pedagang lainnya di Indonesia
c. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan Spanyol.

6. Perbedaan dari CONTINGENTEN (disebut juga pajak in natura), adalah sebuah kewajiban yang diterapkan oleh VOC bagi rakyat pribumi untuk menyerahkan hasil bumi mereka yang dihitung sebagai pajak sewa tanah. VERPLICHTE LEVERANTIE disebut juga penyerahan wajib, adalah kewajiban bagi rakyat pribumi untuk menyerahkan/menjual hasil buminya hanya pada pihak VOC dengan harga yang sudah ditentukan.

7. Faktor internal utamanya adalah praktik korup di semua level pegawai, perdagangan gelap, pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Faktor esternal adalah kekalahan Belanda oleh Perancis di bawah Napoleon Bonaparte.

8. Dampak dari Konvensi London tahun 1814 terhadap Belanda adalah  Belanda menguasai kembali Indonesia (Hindia Belanda) yang dikembalikan Inggris. Belanda mendapatkan Pulau Bangka (Indonesia) yang ditukar dengan memberi koloni Cochin (India) kepada Inggris.

9. Kebijakan tanam pakasa menuai kritik karena terjadi bencana kelaparan hebat  menjelang tahun 1843 di Cirebon. Tahun 1850 kelaparan juga melanda Jawa Tengah. Hal ini terjadi karena fokus pada tanaman ekspor membuat rakyat tidak cukup waktu menamam padi. Hal ini diperparah dengan pabtik gula yang mnyita jatah air dan tanaman padi penduduk untuk tebu. Akibatnya muncul paceklik, harga beras naik, kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana.

10. Dampak kebijakan pintu terbuka adalah eksploitasi tenaga kerja dan lahan-lahan produktif perkebunan. Selain itu pengiriman paksa dan besar-besaran tenaga kerja dari Jawa untuk diperkerjakan di perkebunan Belanda lain seperti di Guyana dan Suriname. Selain itu hukuman juga dikenakan kepada buruh pribumi yang mangkir dari pekerjaan tanpa pemberitahuan, melawan perintah, mabuk, berkelahi dan sebagainya.