Halo rekan-rekan pejuang PPPK, berhubung tes PPPK Keguruan sebentar lagi akan dihelat maka kita coba lagi ya bahas-bahas soal terkait materi pedagogik.

Materi pedagogik PPPK ini berkaitan erat dengan bagaimana keterampilan guru mengajar, merancang pembelajaran, menyusun soal, mendidik anak dan lainnya.

Pastikan untuk selalu support blog gurugeografi.id dengan share postingan ini ke grup medsos teman-teman kalian ya.

1. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi dimana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba – coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaan itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar....
a. humanistik
b. konstruktivistik
c. sibernetik
d. kognitivistik
e. behavioristik

Kunci
Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Dalam soal ada tahapan proses dari mulai mengumpukan data-membuat hipotesa-mencoba-menemukan pola-generalisasi. Ini semua adalah tahapan konstruktivistik.

2. Pada tahap konseptualisasi, kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik adalah.....
a. Mampu membuat peraturan
b. Mampu memahami sebuah kejadian
c. Mampu memecahkan masalah
d. Mampu mengalami sebuah kejadian
e. Mampu memahami permasalahan

Kunci
Piaget menguraikan empat tahap perkembangan kognitif: sensorimotor, preoperational, concrete operational, dan formal operational). Tahapan perkembangan kognitif menguraikan ciri khas perkembangan kognitif tiap tahap dan merupakan suatu perkembangan yang saling berkaitan dan
berkesinambungan. Tahap konseptualisasi masuk level formal operational dan kemampuan yang dimiliki adalah mampu memecahkan masalah melalui penalaran konsep dan hipotesa.

3. Menurut Bruner, apabila seseorang memahami obyek-obyek atau dunianya melalui gambar - gambar dan visualisasi verbal dengan kata lain peserta didik belajar melalui bentuk perumpamaan atau perbandingan, hal ini merupakan tahapan dari......
a. Konflik
b. Ikonik
c. Simbolik
d. Intuitif
e. Enaktif

Kunci
Teori Bruner adalah teori belajar matematika yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif adalah tahapan belajar dimana siswa diberi kesempatan dalam memanipulasi objek konkrit secara langsung. Tahap ikonik adalah tahapan belajar dimana siswa memanipulasi objek konkrit kedalam bentuk gambar visual dan perumpamaan/perbandingan. Tahap simbolik adalah tahapan belajar dimana siswa memanipulasi gambar pada tahapan sebelumnya ke dalam simbol-simbol matematika. Jadi jawabannya ikonik

4. Aliran ini lebih menekankan pada keaktifan siswa selama kegiatan belajar, aktif berpikir, menyusun konsep-konsep serta memberi makna tentang hal - hal yg dipelajari dan yang paling penting terwujudnya belajar adalah niat peserta didik itu sendiri. Pernyataan tersebut merupakan aliran dari teori ....
a. Humanistik
b. Kognitivistik
c. Konstruktivistik
d. Behavioristik
e. Sibernetik

Kunci
Aliran konstruktivistik lebih menekankan pada keaktifan siswa selama kegiatan belajar, aktif berpikir, menyusun konsep-konsep serta memberi makna tentang hal hal yang dipelajari dan yang paling penting terwujudnya belajar adalah niat peserta didik itu sendiri.

5.  Dibawah ini adalah tipe belajar menurut Habermas, kecuali ...
a. Belajar praktis
b. Belajar teknis
c. Belajar emansipatoris
d. Belajar aktif
e. Belajar konsep

Kunci
Habermas (Rene: 1996) adalah tokoh humanis yang memiliki banyak pengaruh terhadap teori belajar humanis. Menurutnya, belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud di sini adalah lingkungan alam maupun lingkungan
sosial, sebab antara keduanya tidak dapat dipisahkan. Habermas (Rene: 1996) membagi tipe belajar ke dalam tiga bagian, yaitu; (1) belajar teknis (technical learning), (2) belajar praktis, dan (3) belajar emansipatoris.

Belajar teknis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. Belajar Praktis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik.  Belajar emansipatoris menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya. 

Jawaban yang bukan teori Habermas adalah E.

6. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah....
a. Kemampuan untuk memecahkan masalah
b. Kemampuan berinteraksi
c. Kemampuan untuk mengintegrasikan diri
d. Kemampuan mengemukakan pendapat
e. Kemampuan berkomunikasi

Kunci
Menurut Drever yang dikutip oleh Yuliana Nurani dan Sujiono disebutkan bahwa “kognitif
adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran.

Kognitif adalah pemikiran atau kemampuan untuk berpikir. Kognisi pada dasarnya mengontrol pikiran dan perilaku. Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Jadi lebih ke opsi A.

7.  Seluruh komponen pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Pernyataan tersebut merupakan bagian dari teori ....
a. Sibernetik
b. Konstruktivistik
c. Kognitivistik
d. Humanistik
e. Behavioristik

Kunci
Seluruh komponen pendidikan memiliki tujuan yang sama yaitu terbentuknya manusia yang ideal manusia yang dicita-citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri adalah pengertian teori humanistik.

Teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat,
teori kepribadian, dan psikoterapi, daripada bidang kajian psikologi belajar. Teori humanistik sangat mementingkan isi yang dipelajari daripada proses belajar itu sendiri.

8. Teori belajar yang mengutamakan perubahan tingkah laku pada individu yg belajar dengan mengutamakan hubungan stimulus dan respon merupakan teori belajar....
a. Kognitivistik
b. Konstruktivistik
c. Humanistik
d. Behavioristik
e. Rekonstruktivistik

Kunci
Behaviorisme merupakan pandangan yang menganggap seorang pembelajar pada dasarnya pasif, namun merespon stimulus dari lingkungan. Pendekatan Behavioris berfokus pada membimbing pembelajar mencapai hasil pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut teori behavioristik, adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon

9. Contoh penerapan teori behavioristik yang bisa dilakukan oleh guru dalam praktik pembelajaran adalah....
a. Memberikan penjelasan pengetahuan baru
b. Membimbing siswa dalam memperoleh pengetahuan baru
c. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka kengekspresikan gagasannya
d. Memahami tahap-tahap perkembangan peserta didik dan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tahap tersebut
e. Memberikan stimulus kepada peserta didik berupa penataan lingkungan belajar

Kunci
Contoh penerapan teori behavioristik kepada siswa adalah guru memberikan penjelasan pengetahuan batu atau materi kepada siswa. Ceramah adalah salah satu penerapan dari behaviorisme. Jika siswa mendengar penjelasan guru maka ia akan menerima pengetahuan baru dari hasil mendegar tersebut Artinya terjadi stimulus (ceramah) dan respon (mengerti). 

10. Apabila dalam proses belajar peserta didik melakukan sesuatu sampai dengan mendapatkan respon yang tepat dan sesuai dengan apa yg diinginkan serta menghilangkannya apabila dirasakan tidak sesuai, hal ini merupakan prinsip belajar dari ....
a. Conditioning
b. Shaping
c. Konseptualisasi
d. Stimulus respon
e. Trial and error

Kunci
Apabila dalam proses belajar peserta didik melakukan sesuatu sampai dengan mendapatkan respon yang tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan serta menghilangkannya apabila dirasakan tidak sesuai, hal ini merupakan prinsip belajar dari trial and error.

Menurut teori trial and error (mencoba-coba dan gagal) ini, setiap organisme jika dihadapkan dengan situasi baru akan melakukan tindakan- tindakan yang sifatnya coba-coba secara membabi buta.

Jika dalam usaha mencoba-coba itu secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan kebetulan itu cocok “dipegangnya”. Karena latihan yang terus menerus maka waktu yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang cocok itu makin lama makin efisien.